Hallo semuanya kali ini kita akan membahas gugus pelindung, gugus pelindung, yang mana gugus pelindung ini digunakan untuk menyelesaikan masalah kemoselektivitas.
Caranya
adalah dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Suatu
reduksi menggunakan NaBH4 (dimana ia akan memberika H-) dimana hidrogen ini
memiliki kelebihan1 elektron. Yang paling elektrofil pada gambar diatas adalah
keton. Hibrida bersifat sebagai nukleofil akan menyerang bagian karbonil yang
asam. Sehingga double bound sehingga atom O menjadi bermuatan –(negatif) dan
selanjutnya akan menyerang suatu hidrogen H+ hasilnya akhirnya adalah reduksi
dari keton menjadi sebuah hidroksil. Mengapa Hidrida hanya bisa bisa masuk ke
gugus keton. Karena gugus ester pada gambar tersebut ada resonansi ini yang
membuat gugus ester merupakan elektrofil
yang lebih lemah, karbonil dari gugus ester itu bersifat kurang asam dibanding keton karena keton
lebih elektrofilik dibanding ester.
Sehingga
dapat dikatakan bahwa gugus pelindung atau gugus proteksi adalah suatu gugus
fungsional yang digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut
bereaksi dengan pereaksi atau pelarut selama proses sintesis kimia berlangsung.
Gugus pelindung tersebut ditambahkan ke dalam molekul melalui modifikasi kimia
pada suatu gugus fungsi untuk mencapai kemoselektivitas pada reaksi kimia
selanjutnya. Gugus ini memainkan peranan penting dalam sintesis organik
multitahap.
Prinsip
dari gugus pelindung
1. Harus mudah untuk dimasukkan ke
dalam molekul
2. Harus bersifat resisten terhadap
reagen yang akan bereaksi dengan gugus fungsi yang tidak dilindungi (gugus
asetal tidak akan bereaksi dengan hidrida yang direaksikan untuk mereduksi
ester)
3. Harus bersifat mudah dikeluarkan
kembali dari molekul
Dalam banyak preparasi senyawa organik,
beberapa bagian spesifik pada molekul tidak dapat bertahan pada kondisi reaksi
atau pereaksi yang digunakan. Sehingga, bagian tersebut, atau gugus, harus
dilindungi. Contohnya, litium aluminium hidrida sangat reaktif namun merupakan
pereaksi yang sangat beguna untuk mereduksi ester menjadi alkohol. Pereaksi
tersebut akan mudah sekali bereaksi dengan gugus karbonil, tanpa dapat
menseleksi mana gugus karbonil yang seharusnya direduksi. Ketika reduksi ester
dibutuhkan namun terdapat gugus karbonil lainnya dalam molekul target,
penyerangan hidrida pada gugus karbonil tersebut harus dicegah. Misalnya,
karbonil tersebut diubah ke dalam gugus asetal, yang tidak bereaksi dengan
hidrida. Asetal tersebut kemudian disebut sebagai gugus pelindung bagi
karbonil. Setelah tahapan yang memerlukan hidrida selesai dilakukan, asetal
tersebut dihilangkan (direaksikan dengan asam berair), mengembalikannya ke
gugus karbonil semula. Tahapan ini disebut sebagai deproteksi.
Apabila molekul mengandung beberapa gugus fungsional yang
mirip, mungkin perlu dilindungi dengan cara yang berbeda, sehingga mereka dapat
dihilangkan dengan kondisi yang berbeda-beda.
Agar dapat
lebih memahami bagaimana mekanise kerja gugus pelindung dapat dilihat contoh
berikut ini:
Contoh
sintesis alkohol dari ketoester:
Transformasi keseluruhan yang dibutuhkan dari ester menjadi
alkohol primer. Dalam mereduksi ester, dibutuhkan LiAlH4, tapi
hal itu akan mereduksi keton yang tidak di inginkan. Hal ini dapat dihindari
jika "mengubah" keton menjadi gugus fungsional pertama yang
berbeda. Secara konseptual, ini seperti mampu memberi gugus pelindung
(ditampilkan di bawah) pada keton yang ingin dilindungi selama reaksi
pembentukan primer, kemudian dihilangkan (deproteksi) gugus
pelindungnya.
Dalam hal ini, "molekul penutup" adalah gugus
pelindung. Dalam contoh ini, keton dilindungi sebagai asetal (yang
merupakan eter dan tidak bereaksi dengan LiAlH4 ).
Kemudian ester di reduksi menjadi alkohol primer
Akhirnya gugus
pelindung dapat dihilangkan:
Komentar
Posting Komentar