DESAIN
SINTESIS ASPIRIN DAN MEKANISMENYA
Mendengar
kata Aspirin tentunya kalian sudah tidak asing dong… ya aspirin itu adalah obat
yang biasanya digunakan sebagai pereda nyeri atau yang disebut dengan
analgesik, bisa juga untuk antipiretik dan bisa pula sebagai anti inflamasi. Asam salisilat adalah asam bifungsional
yang mengandung dua gugus –OH dan –COOH. Oleh karena itu, asam salisilat dapat
mengalami dua jenis reaksi yang berbeda yaitu reaksi asam dan basa. Reaksi asam salisilat dengan metanol akan menghasilkan
metil salisilat.
Dalam
mendesain sintesis aspirin maka dapat kita lihat dari cara kerjanya yaitu
dilakukan dari beberapa proses, berikut penjelasannya
1. Preparasi sampel tahap awal
Diamana yang disediakan adalah labu alas bulat sekitar 250ml terus
ditimbang asam salisilat, kemudian dimasukkan ke labu alas bulat. Setelah
itukita masukkan anhidrida asam ke labu alas bulat, terus diteteskan asam
sulfat. Terjadilah larutan campuran
2. Proses pencampuran
Larutan campuran tadi kita masukkan kedalam penangas air suhunya sekitar
50-60 derajat C. lalu dimasukkan labu alas bulatnya kemudian di aduk, dibiarkan
selama 15 menit. Setelah 15 menit kita angkat labu tersebut dan masuk ke tahap
selanjutnya.
3. Tahap isolasi 1
Kita siapkan baskom yang diisi oleh air dingin atau air es, kemudian
masukkan labu alas bulat tersebut. Setelah dingin, selanjutnya tambahkan air
150 ml ke dalam labu alas bulat. Terbentuklah larutan campuran 2.
4. Tahap isolasi 2
Larutan campuran 2 tadi kita lanjut lagi ke tahap isolasi yang kedua. Kita
sediakan terlebih dahulu erlenmeyer dengan kapasitas 500ml atau 1 liter, kemudian
kita taruk cawan buchner didalamnya lalu kita saring larutan campuran 2 tadi.
Hasil saringannya kemudian kita timbang.
5. Pemurnian
Dikarenakan hasilnya masih dalam kondisi belum murni maka dilakukanlah
pemurnian, dengan cara rekristalisasi. Dimana hasil dari cawan petri tadi
dimasukkan kemudian dicampurkan 30ml alkohol 96% dan air 75ml kemudian
dipanaskan sampai mendidih sampai semua larut. Kemudian dimurnikan dengan cara tadi
menggunakan cawan buchner untuk nantinya disaring. Yang mana nanti terbentuk
kristal diatas saringannya. Kristal yang dihasilkan ini sebenarnya adalah suatu
senyawa aspirin. Setelah itu hasil saringannya itu dimasukkan ke dalam paper
glass. Kemudian paper glass dan saringan ini ditimbang untuk mendapatkan hasil
akhir.
6. Identifikasi kualitatif
Karena kemungkinan yg dihasilkan bisa aspirinn atau bisa saja asam
salisilat maka perlu di identifikasi. Cara mengidentifikasinya adalah dengan
cara hasil akhirnya kita masukkan ke tabung reaksi kemudian diteteskan dengan
FeCl3 10% sebanyak 3 tetes kalau yang warna berubah menjadi kuning maka terjadi
yang namanya senyawa aspirin, tetapi kalau yang dihasilkan adalah warna ungu
maka tidak terjadi senyawa aspirin.
7. Pengeringan dan Penimbangan Rendemen
Karena tadi masih dalam keadaan basah kita perlu mengeringkanya didalam
oven pada suhu 110derajat C untuk menghilangkan airnya. Setelah kering
selanjutnya ditimbang untuk menghitung rendemennya.
Dimana
reaksi kimia dari sintesis aspirin dimana dia diperoleh dari stating material
yaitu asam asetat anhidrid yang direaksikan dengan asam salisilat diamana
keduanya merupakan senyawa karboksilat menggunakan katalis H2SO4 pekat yang
mana dilakukan pada keadaan pemanasan, dimana suhunya yaitu 50-60 derajat dan
menghasilkan senyawa asetil salisilat (aspirin). Berikut reaksi kimianya secara
umum :
BAGAIMANA
MEKANISME REAKSINYA
Dari gambar
diatas
1.
Dimana
asam asetat anhidrid mempunyai gugus karbonil dan memiliki terdapat dua gugus
karbonil yang mana gugus karbonil salah satunya yaitu pada karbonil kiri karena karbonil ini terdapat metil pada suatu
katalis asam yaitu H2SO4 dihasilkan yaitu H+ yang mana dapat berikatan
dengan oksigen karena memeiliki sepasang elektron bebas atau parsial negatif ini
biasa bersifat reaktif.
2.
Gugus Hidroksil
yang berikatan itu mengubah C
karbonil kiri menjadi parsial positif sehingga gugus OH dapat masuk ke C karbonil kiri, yang mana terjadi yang
namanya proses asetilasi. Kemudian ketika masuk menyebabkan elektron yang ada diikatan
hidrogen akan memberikan satu pasang elektron yang mana senyawa atom
hidrogennya akan lepas. Sehingga Oksigen (O) nya akan berubah menjadi rangkap
dua.
3.
Selanjutnya C karbonil kiri akan melepaskan
sepasang elektron nya ke ikatan C karbonil kanan sehingga ikatan nya
terputus dan C karbonil kanan menjadi ikatan rangkap.
Dan di C karbonil nya kelebihan elektron , kemudian melepaskan lagi
pada senyawa oksigen, dimana O disini itu yang sifatnya parsial negatif akan
mengikat ikatan H.
4.
Yang mana hasil akhirnya diperolehlah yang kita
sebut dengan aspirin dan juga asam asetat sebagai hasil lainnya.
PERMASALAHAN
1. Dikatakan bahwasannya sintesis aspirin diperoleh dari
stating material yaitu asam asetat anhidrid yang direaksikan dengan asam
salisilat diamana keduanya merupakan senyawa karboksilat Dan digunakan H2SO4
sebagai katalisnya yang dilakukan secara pemanasan dengan suhu 50-60 derajat
agar bisa menghasilkan senyawa asetil salisilat (aspirin) Nah bagaimana jika
suhu yg digunakan lebih dari 60 misalnya saja 70 derajat apakah aspirin masih
dapat terbentuk?
2. Aspirin merupakan suatu ester dari asam asetat dengan asam salisilat. Aspirin dapat dibuat dengan mereaksikan asam salisilat dengan anhidrida asam asetat menggunakan asam fosfat pekat sebagai katalisator. Bagaiman jika yang di gunakan sebagai katalisator berupa asam pekat lain? misalnya asam sulfat pekat.
3. Aspirin ini dibuat dengan cara esterifikasi, dimana bahan aktif dari aspirin yaitu asam salisitat direaksikan dengan asam asetat anhidrad atau dapat juga direaksikan dengan asam asetat glacial bila asam asetat anhidrad sulit untuk ditemukan. Mengapa asam asetat anhidrad ini dapat digantikan dengan asam asetat glacial? Apakah karna memiliki sifat yang sama? Jelaskan!
4. Secara teoritis, jumlah aspirin yang dihasilkan adalah setara dengan jumlah asam salisilat yang direaksikan. Apakah yang dapat membuat hal ini terjadi dan bagaimana cara memperbanyak produk aspirin tanpa menambah jumlah asam salisilat?
5. Dikatakan bahwa dibanding asam salisilat asam asetil salisilat merupakan asam yang lebih lemah. Pada pelarutan dengan penambahan basa akan terjadi hidrolisis yang cepat atau lambat menjadi salisilat dan asetat tanpa bergantung pada konsentrasi ion OH. Selain itu, dalam suasana asam juga akan terhidrolisis . Mengapa demikian?
6. Reaktan berlebih yang seperti apa yang bisa menggeser kesetimbangan ke kanan untuk mendukung pembentukan aspirin ?
Berikut Link Diskusi: https://youtu.be/pMGBpTYK-_s
Komentar
Posting Komentar